KARAWANG.DIANPOS.| 22 Oktober 2024, terjadi insiden yang mengejutkan di kantor Kepala Desa Ciasem tengah, Kecamatan Ciasem, Subang. Bendera merah putih yang menjadi simbol negara Indonesia terlihat sobek dan tidak terawat. Kejadian ini menarik perhatian masyarakat setempat dan menimbulkan berbagai reaksi, terutama mengenai penghormatan terhadap simbol-simbol negara.
Masyarakat mengungkapkan kekecewaan atas peristiwa ini, mengingat bendera adalah lambang kedaulatan dan identitas bangsa. Menurut informasi yang beredar, bendera tersebut dibiarkan dalam kondisi buruk selama beberapa waktu, Hal ini dianggap sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap nilai-nilai kebangsaan.
Beberapa warga setempat menyatakan bahwa tindakan ini mencerminkan kurangnya perhatian dari pemerintah desa terhadap simbol negara. "Bendera adalah simbol perjuangan kita. Seharusnya, hal ini tidak terjadi di kantor pemerintahan," ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, pasal 24 menyatakan bahwa setiap warga negara wajib menghormati bendera negara. Dalam pasal 29 juga dijelaskan bahwa penggunaan dan perawatan bendera negara harus dilakukan dengan baik dan benar. Jika terdapat pelanggaran, bisa dikenakan sanksi administratif.
Menyusul insiden ini, Kami selaku human off social control meminta agar Kepala Desa Ciasem tengah segera mengambil tindakan untuk mengganti bendera yang sobek tersebut dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Mereka juga mendesak pemerintah setempat untuk mengadakan sosialisasi tentang pentingnya menghormati simbol-simbol negara kepada masyarakat.
Dalam konteks ini, diharapkan semua pihak dapat lebih menghargai dan menjaga simbol-simbol kebangsaan demi menjaga keutuhan dan kehormatan negara Indonesia.(Beni)