Karawang.Dianpos.Online.| Sejumlah warga Desa Gintung Kerta mendatangi kantor desa untuk melakukan audiensi terkait keberadaan dan mekanisme program Grosir O! SAVE 2025, Jumat (21/11/2025).
Audiensi ini digelar setelah muncul berbagai pertanyaan masyarakat terkait sistem distribusi, pendataan penerima, serta transparansi pengelolaan program tersebut.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang aula desa itu, warga menyampaikan bahwa mereka membutuhkan penjelasan yang lebih terbuka mengenai apa saja barang yang disalurkan melalui Grosir O! SAVE, siapa pihak yang mengelola, serta bagaimana proses penetapan penerima manfaat. Warga menilai informasi yang beredar masih simpang siur sehingga rawan menimbulkan kesalahpahaman.
“Warga ingin kejelasan dari pemerintah desa. Jangan sampai ada dugaan tebang pilih atau ketidakjelasan harga maupun distribusi barang. O! SAVE ini program bagus, tapi harus dikelola secara transparan,” ujar salah satu perwakilan warga dalam audiensi tersebut.
"Pemerintah Desa Gintung Kerta menyambut baik masukan warga dan menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen membuka informasi secara bertahap, termasuk mengenai data distribusi Grosir O! SAVE serta regulasi pelaksanaannya. Pihak desa juga menyebut akan menyampaikan laporan resmi setelah proses verifikasi data selesai."tutur Muhammad Tabrani
Audiensi berlangsung kondusif dan menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan pertemuan lanjutan apabila masih terdapat persoalan atau data yang perlu dipertajam, demi memastikan program Grosir O! SAVE 2025 berjalan tepat sasaran dan tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
"Selain,itu kepala desa Gintung kerta membenarkan adanya audensi warga ke desa Gintungkerta untuk adanya penolakan toko O! Save karena harganya lebih murah dari harga pedagang kecil maupun UMKM kita."ucap Muhamad Tabrani
Dalam audensi kali ini warga meminta kepada pihak bupati untuk segera menindak lebih tegas kepada O! Save dikarenakan warga menolak keberadaan toko tersebut.
Harapan nya warga menolak keberadaan grosir di Gintung kerta dan tidak menginginkan grosir beroperasi wilayah pemungkiman warga."pungkasnya
Red